Curhat semester terakhir
Entah perasaanku saja, atau memang akhir-akhir ini waktu
berlari jauh lebih cepat daripada yang aku tahu. Februari hampir habis.
Maksudku –Februari 2015. Dan artinya masa sekolahku juga akan habis tidak lama
lagi. rasanya baru kemarin deh masuk ke SMK, mengambil jurusan “Kimia Analis”
–yang waktu itu disebut-sebut sebagai jurusan paling sangar dan gudangnya
siswa-siswa pintar (padahal kenyataanya, biasa aja tuh?).
Well, nggak kerasa udah 8 semester aku di SMK ini. DELAPAN SEMESTER. Kalau mau buka
sesi flashback, aku pasti bakal ketawa betapa “hancur”nya kisahku di masa-masa
yang lalu. Nggak melebih-lebihkan, tapi emang iya.
Semester 1, aku masuk sebagai siswa yang paling sengak.
Kemana-mana pakai jas hitam macam mau melayat. Rok kependekan. Sepatu lusuh
nggak pernah disikat. Rambut dicatok sampai lurus kaku sebahu. Sebagai lulusan
SMP buangan (garisbawah, SMP buangan), aku tergolong lebih kepedean daripada
yang lain. tiap ada guru ngomong langsung nyamber, apalagi di pelajaran-pelajaran
kayak kimia atau bahasa jepang. Malu banget kalau ingat.
Semester 1, zaman ketemu sama makhluk-makhluk yang –jujur–
aku nggak suka. Nggak usah sebut merk. Sebagian dari mereka itu pribadi-pribadi
yang menurutku sok banget (sori waktu itu aku belum punya KACA). Ada yang sok
cantik, sok kaya, sok melas, dan sok pintar (aku termasuk). Tapi di semester
itu, aku nemu satu makhluk “SOK” yang nggak tahu kenapa, membekas banget di
SINI (tunjuk kokoro). Nggak usah sebut merk juga.
Semester 1, semester aku dibenci guru (Nggak heran. Aku juga
benci mereka kok). Dan semester 1, adalah semester dimana aku dan #D
bersahabat, lalu persahabatan kami lenyap. Sekian.
Semester ini berakhir dengan cantik saat aku keluar jadi
ranking 1, dan #D di ranking 2.
Semester 2, aku jadi hkkikomori. Bergaul, gak pernah. Cari
masalah, iya! Pertamakalinya juga ikut lomba Bahasa Jepang tingkat Jateng-DIY
meski nggak menang. Tapi lumayan, dapat pengalaman pertama main ke event
Jejepangan. Juga ikut Writing and Stortell tingkat Jawa-Bali.
Semester 2, semester pahit. Kehilangan sahabat cewek
gara-gara seorang cowok. Ngekkk...klasik banget yah? Juga semester dmana aku
jadi remidiator fisika. Semester 2 juga, aku nemu teman dan hobi baru, lalu
mulai mencintai dunia komputer.
Cinta sama komputer hilang secepat pertemananku dengan dia.
Iyaa dia. Yang kemaren baru pulang dari kalimantan #ups.
Sudahlah...
Note : semester ini aku rank 1 lagi.
Semester 3, suram. Tapi deretan prestasiku mulai muncul.
Juara Debat Bahasa Inggris, ikut lomba Sains Kewirausahaan, ikut Stortell
lagi... Tapi rankingku mlorot pelan-pelan. Dari titik ini aku mulai nggak
peduli ranking, dan fokus ikut lomba.
Semester 4, semester ngeri. Langganan remidi Kimia
Produktif. Aku mulai cuek dengan segala-galanya, tapi mulai mengadu nasib di
seleksi Olimpiade. Dan saat itulah aku ketemu sama #T. Dengan mempertaruhkan
nilai dan ranking, aku tembus Olimpiade Biologi. Maju ke Kabupaten, lalu
Provinsi.
Semester 5, masa kejayaan. Tembus juara nasional biologi itu
sesuatu banget. Satu semester cuma masuk 4 bulan. 2 bulan buat full pelatda dan
belajar. Akhirnya nilai matematika dkk amblas bumi. Ranking pun terima 20
besar. Masa kejayaan sekaligus kengerian. Tapi masih sempat jadi delegasi
Jateng buat Forum Pelajar Indo di Jakarta.
Semester 6, masa UN. Ah sudahlah...
Semester 7, semester perantauan.
Semester 8, hampir ucapkan perpisahan.
(akhirnya buka sesi flashback juga kan?) Perjalananku masih
panjang. Masih pengen kuliah, kerja dan nikah. Punya anak dan rumah tangga.
Masih kejauhan emang. Tapi resolusi di semester akhir ini dan selanjutnya
adalah : kuliah sebaik-baiknya, lalu lulus sebaik-baiknya, hidup
sebaik-baiknya, dan jadi penulis! (yg terakhir nggak nyambung ya? nggak pa-pa).
Jika proyekku sama kakaknya #D berhasil, Insyaallah, resolusiku
tambah sempurna. Allah maha berkehendak. :D c`mungud Ferisa!
Sebuah catatan absurd Ferisa Lestari N, ditulis H-3 Ujian
praktek terakhir, habis Ashar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar