Event jejepangan mungkin adalah
salah satu momen yang paling dinanti oleh para penikmat anime di seluruh
Indonesia. Acara dimana kreativitas para pecinta produk negeri sakura
terekspresikan, dan hobi mereka terhadap karya 2D jepang tersalurkan. Eksistensi
para pecinta anime seakan tak lengkap tanpa event-event megah ini. Salah satu
event yang berlangsung baru-baru ini adalah J-village! Event yang dihelat pada
30-31 Januari lalu ini berlangsung di Sunrise Avenue House of Imagination yang berlokasi
di Jalan Madukoro No.168 Kota Semarang.
Di antara ratusan pengunjung yang
menyuarakan antusiasme mereka, ALCOT (Anime Lover Community of Temanggung) pun
bergabung. Hujan di penghujung Januari bahkan tak menyurutkan semangat Bagas,
Rama 1, Rama 2, Arif, Santika, Ferisa dan Latifah untuk melangkah ke pelataran
House of Imagination.
Perjalanan 2,5 jam
Temanggung-Semarang yang diselingi peristiwa klise “tersesat” dan “GPS error” pun
seakan terbayar lunas oleh suasana event yang cukup meriah, diisi stand-stand
penjual pernak-pernik anime, makanan jepang, serta panggung utama yang siap
menawarkan hiburan-hiburan khas “Anime Lover” Indonesia, lengkap dengan
sepasang MC berkostum seksi.
Lagu-lagu bernuansa Jepang
diputar, menemani pengunjung yang menjelajahi stand-stand makanan yang berjajar
di sisi panggung, menyajikan kuliner dari tanah sakura, seperti takoyaki,
taiyaki, somen dan okonomiyaki.
Selaras dengan keramaian stand
makanan, stand marchandise pun menjadi spot panas bagi pengunjung untuk berburu
pernak-pernik seperti gantungan kunci karakter, pin (mulai pin “normal” hingga
pin bertema FUJOSHI, YAOI, LOLICON, ECCHI, dan PANTSU LOVER dijual di sini, 5k
per keping ; barangkali kawan ALCOT kita ada yang telah memamerkan salah
satunya), poster, strap hp dan dompet yang bersanding dengan jajaran pakaian,
jaket, kaos idol dan tas-tas ikonik yang menggoda.
Salah satu rekan ALCOT kita, Rama Adhyaksa melontarkan
semangatnya paska event, “Lucky juga kita dapet barang-barang yang kita
inginkan. Aku borong Pin, Ganci, sama Kaos Idolku Meski hujan-hujanan event tetep
jalan dah!” Pecinta 2D ini pun menambahkan di akhir reviewnya, “Yang penting
gue dapet my fave Megurine Luka merchandise. Korede ii!!”
Beranjak dari pelataran, teras
gedung pun telah dibanjiri pengunjung. Teras yang cukup lebar itu diisi oleh
stand aneka kuliner, stand dari komunitas-komunitas pecinta anime Semarang (SEAL)
yang menyajikan tumpukan komik, figurin, dan jasa copas anime gratis. Tidak
lupa, cosplayer –cosplayer yang berlalu lalang melayani permintaan foto dari
pengunjung.
Salah satu yang menjadi magnet di
dalam event ini adalah kehadiran eks personel idol grup cantik yang cukup digemari
masyarakat, Cindy Gulla! Gadis berponi yang dipanggil Cigull ini seakan memberi
daya pikat tersendiri bagi kaum adam untuk datang. Biografinya bahkan diperlihatkan
di salah satu stand di teras atas. Panitia event bahkan mati-matian melindungi
Sang Nona cantik dari kejaran fans saat dia mencoba berjalan sendiri di selasar.
Sejauh pengamatan penulis, Di bawah pengawalan, Cigull sempat berkata, “Padahal
aku mau lihat-lihat,” dengan polosnya saat ia ditarik kembali dari selasar,
meninggalkan kawanan fans d belakangnya.
Beralih ke stage utama, panggung aksi aneka dance dan band yang bergantian
menyuguhkan musik-musik khas event jejepangan sejak awal gerbang event dibuka. Lagu
yang mendayu hingga Baby metal yang keras pun dimainkan. Tidak lupa dance dari
cosplayer-cosplayer cantik serta grup dance yang menyulut histeria kaum adam di
lokasi. Pengunjung terus merapat ke muka panggung, tatkala MC mengumumkan
kehadiran para penghibur ini. Tidak hanya menawarkan kemeriahan musik dan aksi,
panggung utama pun menjadi tempat berlangsungnya quiz serta game, yang salah
satunya berhadiah tidak tanggung-tanggung, yakni kencan selama setengah hari
dengan Aam, Mifta dan Nadia, cosplayer asal Semarang yang ikut mengguncang
panggung dengan dance kawaii mereka.
Penampilan demi penampilan pun
bergantian menghibur pengunjung di panggung utama.
Mifta, Nadia dan Aam |
Namun, menjelang sore, cuaca
semakin menunjukkan tanda-tanda tidak bersahabat. Hujan dan angin menghempas tempat
event yang mengakibatkan cosplay competition dan kabaret campetition
dipindahkan ke lantai 3. Gagalnya pergelaran dua kompetisi di panggung outdoor
sedikit banyak menyisakan kekecewaan di hati penggemar. Bagas, salah satu
member ALCOT pun melempar pendapatnya paska event, “...sayang,karena faktor
cuaca jadi nggak bisa nonton cosplay dan kabaret (competition) outdoor.”
Namun, pelaksanaan cosplay dan
kabaret competition secara indoor pun tetap berjalan dengan luar biasa. Animo
penonton tidak surut oleh amukan cuaca. Dengan latar belakang jendela yang dihantam
hujan pun, para pelakon kompetisi ini tetap melakukan peran masing-masing
dengan luwes. Salah satu penampilan memukau dari kabaret competition adalah kabaret
yang diadaptasi dari anime BLEACH musim awal, yang langsung mendapatkan
predikat “prefect” dari juri, karena backsound, koordinasi, kostum dan
koreografi yang terkendali dengan baik, meski blackman di balik panggung terlihat nyata karena tidak adanya latar
belakang hitam yang memadai.
“Kita kalau kabaret di Jakarta,
backgroundnya selalu hitam,” ungkap salah seorang aktris yang melakonkan
karakter Rukia Kuchiki –sang tahanan hukuman mati.
Kabaret BLEACH dilanjutkan dengan
aksi-aksi kabaret Fate/Stay Night (parody) yang kocak, Saint Seiya the movie
dll.
Apa kata teman-teman ALCOT soal
J-village?
“Tempatnya udah oke,” Bagas,
personel ALCOT yang disinyalir telah memamerkan salah satu pin “NORMAL” hasil
buruannya di media sosial, melontarkan komentar.
Pujian senada diutarakan Santika.
Cosplayer Hatsune Miku yang sempat ingin ikut audisi HOKAGO ini berkomentar, “Bintang
tamunya menarik-menarik, cosplayernya bagus-bagus, penontonnya juga seru,” lanjutnya,
“tapi parkirnya kurang diperhatikan.”
Kawan ALCOT lain, yakni Rama
menanggapi, “Banyak yang oke dah di event ini, lagian ini juga kedua buatku datang
ke event sejak gabung ke ALCOT. Harapannya lebih banyak member yang ikutan atau
kita dari Temanggung juga bikin stand sendiri ke depannya,” Kemudian, sebagai
penutup yang memungkas review singkatnya, Mas Rama pun memberi wejangan kepada
pembaca, “Next time bawa Batre cadangan/Powerbank, Memory Reserve, Kocek Plus,
and hopefully dah punya SLR, buat nangkep memory lebih oke!”
Yak, sekali lagi, eksistensi para
pecinta anime memang seakan tak lengkap tanpa adanya event-event serupa.
Event-event yang menjaga hobi dan kiblat minat mereka tetap berdiri, dan cinta mereka
pada jagat 2 dimensi diakui.
Salam anime lover!
(Feris Nugraha)